REKONTRUKSI PEMILU 2019. AKANKAH BERJALAN DENGAN DAMAI?

REKONTRUKSI PEMILU 2019. AKANKAH BERJALAN DENGAN DAMAI?


Pada tanggal 17 april 2019 kita rakyat Republik Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum serentak, dimana kita akan memilih pemimpin daerah sekaligus presiden sebagai pemimpin Negara Republik Indonesia ini, kita sebagai rakyat akan memilih pemimpin mana yang menurut kita terbaik, bertanggung jawab dan bisa mensejahterakan rakyatnya.


Apakah pemimpin kali ini bisa melakukannya? Apakah pemimpin kali ini bisa lebih mempedulikan dan mendengarkan asumsi masyarakat?. Entahlah melihat keadaan sekarang kami sebagai rakyat negara ini ragu akan hal tersebut, melihat keadaan negara kita ini yang semakin hari semakin semerawut tidak beraturan, karena kami perhatikan para calon pemimpin bukan lagi banyak menyampaikan visi dan misi mereka tapi kebanyakan malah saling menghujat, saling menjatuhkan dan saling membuka aib masing masing. Hingga banyak terjadi perkelahian, penganiayaan hingga penembakan karena hal sepele yaitu karena saling ledek antara partai dan pendukung masing masinh hingga persatuan negara ini mulai terpecah belah.


Negara kita adalah negara Demokrasi di mana masyarakat memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang bisa merubah kehidupan mereka. Demokrasi juga mengijinkan warga negara untuk berpartisipasi secara langsung maupun perwakilan dalam perumusan, pengembangan dan pembuatam hukum. Demokrasi juga memiliki 3 asas yaitu, Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat. 


Makna asas tersebut adalah pemerintahan yang dijalankan di suatu negara berasal dari rakyat karena rakyat yang memilih pemimpin untuk mengatur pemerintahan tersebut. Oleh rakyat karena rakyat ikut berpartisipasi dalam terlaksananya suatu peraturan yang dibuat dalam pemerintahan, dan untuk rakyat karena semua yang dijalankan dipemerintahan ialah untuk mensejahterakan rakyatnya. Jadi sudah jelas bahwa pemimpin tertinggi di negara ini ialah Rakyat sedangkan pemerintah adalah pelaksana apa yang diinginkan rakyat.


Akan tetapi, setelah kami amati dan kami pelajari justru keadaan sekarang menjadi terbalik, seakan akan kita rakyatlah yang dijadikan alat untuk melayani mereka, yang seharusnya mereka sebagai pemimpin pemerintahan yang bisa melayani rakyat, menyampaikan dan melaksanakan apa yang rakyat inginkan. Akan tetapi rata rata pemimpin pemerintahan sekarang malah lebih mementingkan diri sendiri, lebih mementingkan kekayaannya sendiri, maka tidak heran kalo banyak dari mereka yang korupsi, yang memakan uang rakyatnya demi kepentingan diri sendiri. Sehingga kehidupan rakyat menjadi semakin terpuruk yang miskin makin miskin, tingkat penganguran semakin banyak, kebutuhan kebutuhan pokok semakin mahal hingga makin banyak rakyat yang terlantar.


Setelah saya perhatikan pada pemilu tahun ini ada yang berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, dimana tahun tahun sebelumnya partai koalisi dan calon calon lebih mementingkan dan menyampaikan program program kerja, dan hampir tidak ada yang saling menjelekan semua berkampanye dan bertarung secara sehat, lain dengan tahun sekarang, dimana para partai koalisi dan calon pemimpinnya lebih sering terdengar saling menjelekan, saling menghujat hingga sering terdengar kejadian kriminal karena hal tersebut, malah hal hal dan perkataan tersebut bukan lagi keluar dari para pendukung koalisi, bahkan ucapan dan perilaku tersebut keluar langsung dari pemimpin pemimpin partai tersebut, maka tidak heran jika orang orang yang di bawahnya berperilaku seperti itu. 


Kami sebagai rakyat membutuhkan keadilan seperti halnya pada Pancasila butir ke 5 yang berbunyi "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia", lalu kapan kita akan merasakan butir ke 5 pancasila tersebut?. Sementara masih banyak orang yang kurang mampu, sementara masih banyak orang orang yang tertindas.


Keadilan dalam hal hukum, bukankah hukum di negara ini berlaku untuk semua orang, tapi mengapa kami sebagai rakyat biasa merasa ditindas dengan hukum yang berlaku di negara ini. Mengapa demikian? Seorang koruptor pencuri sesungguhnya dan penjahat yang sesungguhnya bisa tinggal di lapas dengan enak, udah kaya seperti tempat istirahat saja dengan suasana yang enak bagaikan di kamar sendiri seperti halnya di lapas suka miskin. Tetapi seorang pencuri ayam dimasukan dalam sel yang kumuh dengan keadaan yang sewajarnya saja, apakah ini yang bisa disebut keadilan? Seorang pencuri ayam aja malu dan menutup mukanya saat dikeramaian, akan tetapi para koruptor malah dengan santai bertemu wartawan sambil tersenyum. 


Lalu keadilan sosial apakah yang kami dapatkan sementara angka tingkat pengangguran negara kita tinggi, dan bahan bahan dan keperluan pokok juga semakin mahal, apa dan dimana pungsi para wakil rakyat di pemerintahan. Masih teringat janji seorang pemimpin pada periode kemarin dimana dia akan meringankan dan menurunkan tingkat pengangguran di negara ini, akan tetapi, justru tingkat pengangguran semakin naik. Mana janji yang sudah kalian ucapkan?


Siapapun dari kalian yang terpilih menjadi pemimpin negara nanti, jadilah pemimpin yang bijaksana dan bijaksini, perhatikanlah rakyat kalian, bangunlah kembali negara ini menjadi negara yang aman, nyaman dan sejahteran bagi kita semua, dan kalian calon pemimpin janganlah saling menjelekan satu sama lain karena kalian adalah contoh dari kami, utamakan dan lihatlah keadaan rakyat kalian.

Comments

Popular posts from this blog

TENTANG CATATAN ATAS PENGEMBALIAN DAN HAK NYA PENJAMIN

VIDEO HARI KEBAGKITAN SELACO

APAKAH HUKUM MASIH ADA DIDUNIA INI.